KKN Malino Usai, 17 Mahasiswa STIMLASH Kembali ke Kampus
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIM Lasharan Jaya Makasar Angkatan 2019, Gelombang Pertama, di Kelurahan Bulutana Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa telah usai. KKN tersebut berlangsung selama 31 hari terhitung mulai 20 Juli hingga 21 Agustus, diikuti 17 mahasiswa dan menjalankan program kerja (proker) pengolahan sampah ; membuat arang briket dan kripik batang pisang. Daerah KKN berhawa dingin sejuk dan dikenal dgn nama Malino, yg dijuluki kota bunga.
Senin pagi (22/8/22) penarikan mahasiswa (istilah dalam dunia akademik ketika mahasiswa ditarik kembali ke kampus usai menjalankan KKN) dilakukan dua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) ; Yasni, SE, MM dan Yohannis, SE, MM serta disaksikan Ketua LPPM, Dr. Iwan Perwira, SE, MM, dan dosen Rilfan Kasi Ranteta’dung, SE, MM dan Sitti Fadjriyah, SE, MM. Pada kesempatan tersebut, diserahkan plakat KKN kepada kepala lingkungan Pallangga dan Lurah Bulutana.
//Mengharu Biru//
Saat berpamitan di rumah tempat mahasiswa KKN menetap, suasananya mengharu biru. Seluruh mahasiswa tak kuasa menahan air mata saat berjabat tangan dengan pemilik rumah, pak Akbar Cinna dan istri. Beberapa mahasiswa ada yang langsung ke belakang rumah menumpahkan tangis yang tak kuasa dibendung. “Pak Akbar dan keluarganya sangat baik. Kami diperlakukan seperti keluarga sehingga kami merasa seperti berada dirumah sendiri”, ujar Asraf, kordinator lapangan KKN yang berderai air mata. Pak Akbar melemparkan pujian. Dia sangat senang dengan keberadaan mahasiswa STIMlash yang menurutnya sangat rajin, sigap dan mau berbaur dengan masyarakat dalam segala kondisi. Mengikuti kegiatan Sabtu bersih, men-cat tanggul batas lingkungan dan ikut takziah saat ada warga yang meninggal dunia. Bahkan ikut menanam padi disawah sampai berhari-hari. “Baru kali ini ada mahasiswa yang KKN mau turun ke sawah, membantu menanam padi. mereka rajin dan tidak mengeluh”, ujar Akbar.
Saat sesi berfoto, muncul mahasiswa dari Muhammadiah Aisyiyah (MAs) yang juga tengah melaksanakan KKN di lokasi yang sama ; Wiji Nurhidayanti (Purwokerto), Atri Rizky (Pontianak), A. Fera Rahmi (Sinjai), Afnalia (Buton), Afif Alfatwa Ramadhan (Makassar). Kesemuanya berasal dari Universitas Muhammadiah daerah masing-masing. Mereka telah berkenalan sejak dua minggu lalu. Menurut Afif Kordes MAs, KKN MAs Muhammadiah menjalankan proker pengembangan pariwisata. MAs merupakan organisasi di bawah naungan Muhammadiah Pusat yang saat ini tengah menjalankan KKN di Seluruh Indonesia yang dikuti 45 perguruan tinggi serta melibatkan sebanyak 896 mahasiswa.
Suasana mengharu biru pun berlanjut hingga ke kantor Kelurahan Bulutana. Beberapa mahasiswa kembali meneteskan airmata, terutama korlap KKN Asraf, saat pamit dan bersalaman dengan Lurah Bulutana, Naba S.Sos.
Lurah Bulutana juga memberi sanjungan terhadap mahasiswa STIMlash. Menurutnya, keberadaan mahasiswa STIMlash sangat membantu pemerintah dan warga. Setiap kali diminta bantuan, pasti langsung datang dan membantu. Bahkan tidak sungkan men-cat pagar kelurahan, pagar kantor camat hingga rumah jabatan.
“Sebagai lurah saya senang dan bangga. Keberadaan Mahasiswa STIMlash sangat terasa”, kata Naba.
//Arang Briket//
Selama 31 hari melaksanakan KKN, mahasiswa STIMlash menjalankan proker mengajari warga di 4 lingkungan di kelurahan Bulutana yaitu membuat arang briket dan kripik batang pisang. Arang briket dibuat dari sampah kering organik seperti daun, batang pohon, kayu-kayuan, hingga kulit buah yang kering. Dengan bahan baku itu, lingkungan sekitar rumah warga menjadi bersih tak ada sampah sedikitpun yang tersisa. Kesemua sampah itu dibakar untuk dijadikan arang.
//Malam perpisahan//
Sehari sebelum penarikan, tepatnya minggu malam (21/8/22) diadakan malam perpisahan dengan mengelar acara barbekyu ; ayam bakar, ikan bakar dan jagung bakar. Pada kesempatan itu arang briket produksi mahasiswa diujicoba sekaligus pembuktian keberhasilan produk. Hasilnya sangat memuaskan. Warga sekitar yang turut hadir menyaksikan langsung kelebihan arang briket dibanding arang pada umumnya. Arang briket tidak mengotori tangan ketika dipegang, tidak menimbulkan asap ketika dibakar dan dikipas, sangat berbeda dgn arang biasa yang mengotori tangan, banyak asap dan membuat mata perih. Selain itu arang briket juga masih membara selama lebih 8 jam seusai digunakan untuk barbekyu.
//Liburan disela KKN//
Berada di daerah wisata, Malino, dimanfaatkan para mahasiswa berlibur. Hal itu mereka lakukan di hari-hari KKN tidak dilaksanakan. Beberapa tempat wisata yg dikunjungi antara lain : air terjun takapala, air terjun ketemu jodoh, rumah kurcaci dan hutan pinus.
(Humas STIMLASH/2022)