STIMLASH Jaya Makassar, KKN di Dua Kabupaten
MESKI masih dalam ketidakpastian meredanya Covid-19, namun tidak menyurutkan semangat mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Manajamen Lasharan Jaya Makassar atau STIMLASH melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Perwujudan point ketiga dari Tri Dharma Pendidikan tersebut dilaksanakan di dua kabupaten di propinsi Sulawesi Selatan; Kabupaten Gowa dan Kabupaten Kepulauan Selayar. Dua Pemerintah Kabupaten tersebut telah membalas surat permohonan dan memberi rekomendasi KKN kepada Mahasiswa STIMLASH Angkatan 2019 dan menghimbau untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Mahasiswa STIMLASH yang mengikuti KKN berjumlah 42 orang ; 17 mahasiswa menempati lokasi di kelurahan Bulutana Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa. Lokasi ini dikenal berhawa sejuk dingin dengan sebutan nama daerah Malino. Sementara 25 mahasiswa lainnya memilih lokasi di dua desa yakni Desa Bontokoraang dan Desa Bonea Timur, keduanya berada di Kecamatan Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar. Kepulauan ini terkenal dengan Taman Laut Takabonerate.
“Selamat menjalankan KKN, pengabdian kepada masyarakat. Berperilaku lah yang baik dan sopan di daerah orang serta jaga nama baik kampus,”pesan Dr. Hernita, SE, MM, Ketua STIMLASH Jaya Makassar saat memberi sambutan pada acara pelepasan KKN Mahasiswa Angkatan 2019, pada Rabu (20/7/22) di halaman Kampus STIMLASH Jaya Makassar.
Keberangkatan KKN dibagi dua gelombang. KKN Malino sebagai gelombang pertama yang berangkat Rabu (20/7/22) dan akan berlangsung dari 20 Juli s/d 22 Agustus 2022. Sementara KKN Kepulauan Selayar merupakan gelombang kedua akan berangkat Selasa (9/8/22) dan direncanakan berlangsung dari 10 Agustus s/d 20 September 2022. Masing-masing KKN akan didampingi dua Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). KKN Malino didampingi Yasni, SE, MM dan Yohannis, SE, MM. Sementara KKN Kepulauan Selayar didampingi Sudarmi, S.Pd, M.Pd dan Dr. Hikmah, SE, MM.
//KKN Malino ; Stunting dan Pengolahan Sampah//
Dengan menggunakan dua kendaraan mobil dan dua sepeda motor rombongan KKN STIMLASH Malino meluncur tepat pukul 9 pagi dari Kota Makasar. Menempuh perjalanan sekitar dua jam rombongan tiba di Keluraha Bulutnana. Setibanya di lokasi pada pukul 11 siang, rombongan disambut Lurah Bulutana, Naba, S.Sos dan sejumlah staf kelurahan. Penyambutan sangat hangat dan ramah. “Terima kasih sudah memilih daerah kami sebagai tempat lokasi KKN mahasiswa STIMLASH. Anggap saja ini adalah kampung kalian sendiri,”kata Naba, Lurah Bulutana.
Program Kerja (Proker) yang akan dilakukan di Malino adalah adalah penyuluhan dan pencegahan stunting serta pengolahan sampah. Pada proker stunting, mahasiswa akan didampingi petugas kesehatan dari puskesmas setempat. Mereka memberikan penyuluhan dan pencegahan stunting di seluruh lingkungan di kelurahan Bulutana. Program ini merupakan program nasional dan bersifat sangat prioritas.
Sementara pada proker pengolahan sampah, Mahasiswa STIMLASH akan memberikan pelatihan membuat arang briket dan kripik batang pisang. Bahan baku kedua produk itu dari sampah lingkungan yang berserakan, dipilah dan dipilih menjadi sampah organik kering dan sampah organik basah. Sampah organik kering kayu, daun buah dan biji tanaman dan buah sebagai bahan baku pembuatan arang briket dan sampah organik dari batang pisang untuk pembuatan kripik.
Pemilihan pembuatan arang briket dinilai sangat tepat. Malino yang sering dikunjungi wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara yang biasanya pada malam hari melakukan api unggun dan berpesta bakar/panggang beragam lauk-pauk atau lebih dikenal dengan istilah barbeque. Kota Malino adalah salah satu kawasan wisata favorit di Sulawesi Selatan berada diketinggian 1800 mdpl dan dijuluki puncaknya Kota Makassar, hawanya dingin seperti daerah puncak, Kota Bogor, Jawa Barat. Malino berjarak sekitar 70 km dari kota Makassar kearah timur laut dan dapat ditempuh 2 jam perjalanan.
Malino dijuluki Kota Bunga, karena beragam bunga yang tumbuh mekar dan berseri didepan dan halaman rumah penduduk. Selain itu, keindahan dan panorama alamnya sangat menakjubkan. Beragam tempat wisata diantaranya ; hutan pinus, kebun strawberry, rumah kurcaci dan kebun teh yang terkenal yaitu Malino Highland. Terdapat pula sejumlah air terjun diantaranya Air Terjun Parang Bugisi, Takapala, Ketemu Jodoh. Kesemuanya tempat wisata itu sangat instagramable.
//KKN Kepulauan Selayar : Kripik Nasi Ikan, Samijen dan Eco Enzym//
Rombongan KKN STIMLASH Kepulauan Selayar yang rencananya berangkat pada pekan kedua bulan Agustus dan telah menyiapkan Program Kerja (Proker) yang terdiri dari satu proker inti dan dua proker tambahan. Proker inti yaitu pengolahan kerupuk nasi ikan. Pemilihan pembuatan kerupuk nasi ikan karena daerah tersebut merupakan wilayah kepulauan dengan bahan baku utama ikan sangat mudah didapat dan berlimpah. Sementara proker tambahan yakni pembuatan sabun minyak jelantah dan ecoenzym juga sangat bermanfaat dan bahan baku utamanya juga diambil dari beraam limbah sampah pinggir pantai.
Kepulauan Selayar terkenal dengan gugusan taman laut yang indah, salah satunya Taman Laut Takabonerate. Menurut National Geographic Taman laut Takabonerate mempunyai kawasan atol terbesar ketiga di dunia, setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan dan Suvadiva di Kepulauan Maldewa. Atol adalah gugusan terumbu karang yang berbentuk cincin, pulau, atau serangkaian pulau. Selain Takabonerate yang meliputi spot penyelaman masih terdapat banyak spot penyelaman lain diantaranya Rajuni, Tinabo Belang-belang, Latondu Wall, Desa Wall, Magic Wall 2, Bulo-buloang, Manta Pont 2, Black Forest, Pasi Reef, Black Ray, Taka Beni, dan Balagnipa.
Kepulauan Selayar berjarak kurang lebih 150 km dari Kota Makassar dan ditempuh sekitar tujuh jam perjalanan ; lima jam perjalanan darat dari Makassar ke Kabupaten Bulukumba lalu menyeberang ke Pulau Selayar menaiki naik kapal feri selama dua jam.
(Humas STIMLASH/2022)